Untukhasil porang yang baik, sebaiknya ditanam di lubang yang agak dalam (40 X 40 X 40 cm) yang diisi dengan kotoran sapi busuk, pasir halus dan tanah yang baik (1:1:1). Jarak tanam dipastikan sesuai dengan ukuran umbi yang digunakan dalam penanaman. Jika ditanam umbi 500 g sampai 1 kg, maka jarak antara tanaman dan barisan harus dijaga 90 cm.
Asepmenambahkan bahwa potensi lahan kosong di daerahnya sangat besar, sehingga bisa diolah untuk budidaya porang sekaligus membangun Gudang untuk persiapan industrinya. "di Kabupaten Bogor ini banyak lahan marginal pekarangan yang tidak terpakai, padahal kalau ditanam porang bisa untung 2x lipat. Kami mengajak pemerintah daerah agar bisa
p6FYs4. – Porang, tanaman yang dulunya hanya dianggap sebagai tumbuhan liar di pekarangan rumah dan perkebunan, kini diminati para petani. Di pasar ekspor, umbi porang yang diolah jadi tepung banyak dicari. Semakin banyak petani di sejumlah daerah yang membudidayakan porang, termasuk petani di Bali. Seperti Ketut Sukarya. Petani kopi asal Tabanan, Bali, ini sekarang juga membudidayakan porang. "Dulu memang banyak tumbuh liar di kebun," katanya kepada Senin 5 April 2021. Menurut dia, saat ini banyak petani kopi di daerahnya yang membudidayakan porang. Sebab, petani tidak perlu merawat apalagi memberi pupuk tanaman umbi-umbian dengan nama latin Amorphophallus muelleri itu. Yang punya duit berlebih, Ketut mengungkapkan, menyewa lahan berhektare-hektare untuk ditanami porang. Baca juga Setelah Dipandang Sebelah Mata, Porang Kini Jadi Andalan dari Lahan Perkebunan di Jembrana Bali Baca juga Petani di Tabanan Mulai Lirik Budidaya Porang, Manfaatkan Lahan Tidur hingga Tembus Pasar Ekspor "Harga jualnya saat ini Rp per kilogram," ujarnya yang juga menjual bibit porang. Mengutip Idris Tampubolon, petani dan pakar porang dari Porang Sleman Boy, mengungkapkan, dengan lahan satu hektare dan modal Rp 360 juta, bisa menghasilkan Rp 3 miliar dalam dua musim atau 18 bulan. Di beberapa daerah di Jawa, tanaman porang dikenal dengan nama iles-iles. Porang biasanya dimanfaatkan dengan diolah menjadi tepung yang dipakai untuk bahan baku industri untuk kosmetik, pengental, lem, hingga mie ramen. “Umbi porang dapat diolah dan dimanfaat sebagai bahan baku pembuatan beras porang, konyaku, dan tepung porang. Petani harus paham syarat tumbuh dan cara budidaya porang untuk mendapatkan hasil panen yang baik," ungkap Muhajie, praktisi agribisnis porang.
1PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TUMPANGSARI BUDIDAYA PORANG Amorphophalus oncophyllus DI BAWAH TEGAKAN KEBUN KARET SEBAGAI OPTIMALISASI LAHAN Bidang Kegiatan PKM GAGASAN TERTULIS Diusulkan Oleh Ketua Ali Sarton E24080015 2008 Anggota Solekhuddin E14080079 2008 Kodrat A24090009 2009 INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2Judul Kegiatan Tumpangsari Budidaya Porang Amorphophalus oncophyllus Di Bawah Tegakan Kebun Karet Sebagai Optimalisasi lahan Bidang Kegiatan √ PKM-GT Bidang Pertanian PKM-AI Ketua Pelaksanana Kegiatan A. Nama Ali Sarton B. NRP E24080015 C. Jurusan Hasil Hutan D. Institut Institut Pertanian Bogor E. Alamat dan No HP Jl. Rasamala No 1 Wisma Amarilis IPB 081264745510 F. Email alisarton Anggota Pelaksana Kegiatan Dua Orang Dosen Pendamping A. Nama Lengkap Prof. Dr. Ir. Fauzi Febrianto, MS B. NIP 19630209 198903 1 002 C. Alamat dan No HP KPP IPB Alam Sinar Sari Jl. Cempaka C76, Dramaga Bogor Bogor, Maret 2011 Menyetujui, Ketua Departemen Hasil Hutan Ketua Pelaksana Kegiatan Dr. Ir. Wayan Darmawan, Ali Sarton NIP. 19630711 199103 1 002 NIM. E24080015 Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping Akademik dan Kemahasiswaan, 3KATA PENGANTAR Assalamualikum Wr. Wb Puja dan puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT salawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan besar nabi Muhammad SAW kepada sahabat, suri tauladan dan kita sebagai ummatnya. Karya tulis ini kami buat dengan maksud untuk memberikan gagasan atau ide kita selama menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor Khususnya Departemen Hasil Hutan dan Departemen Agronomi dan Hortikultura serta Manajemen hutan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca yang budiman. Tulisan ini masih jauh dari sempurna sehingga kami sangat menanti koreksi dan saran yang membangun sehingga dikesempatan berikutnya dapat menghasilkan karya tulis yang juh lebih baik dari ini. Wassalamualaikum Bogor, 4 Maret 2011 4DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PENGESAHAN ... ii KATA PENGANTAR ... iii DAFTAR ISI ... iv DAFTAR GAMBAR ... v RINGKASAN ... vi PENDAHULUAN ... 1 Latar Belakang ... 1 Tujuan ... 2 Manfaat ... 2 GAGASAN ... 2 Kebun Karet ... 2 Porang ... 3 Gagasan Lama ... 3 Gagasan Baru ... 5 KESIMPULAN ... 6 DAFTAR PUSTAKA ... 7 5DAFTAR GAMBAR 6RINGKASAN Indonesia merupakan eksportir karet lateks terbesar di dunia. Besarnya jumlah ekspor berbanding lurus dengan luasnya perkebunan karet di Indonesia. Karet merupakan salah satu sumber penghasilan pokok petani Indonesia. Sistem budidaya karet tidak sama dengan budidaya tanaman musiman yang memiliki jangka waktu panen yang singkat, butuh beberapa tahun menunggu pohon karet tumbuh besar untuk siap produksi. Selama beberapa tahun pada masa tunggu kebun karet tidak memproduksi apun dan butuh dana yang cukup besar untuk pemeliharaanya. Naungan tajuk yang cukup tinggi mengakibatkan rendahnya intensitas cahaya dibawah tegakan merupakan faktor utama yang menyebabkan lahan yang berada dibawah tegakan tidak termanfaatkan. Pemanfaatan lahan yang luas dibawah tegakan kebun karet belum produksi harus dioptimalkan demi membantu pendapatan petani selama masa tunggu serta membantu biaya pemeliharaan. Pembudidayaan jenis tumbuhan yang dapat mengahsilkan nilai ekonomis yang cukup tinggi dan dapat tumbuh dibawah tegakan dengan intensitas cahaya yang rendah harus dilakukan. Salah satu jenis tumbuhan yang dapat dibudidayakan adalah Porang Amorphophalus oncophyllus, Porang merupakan salah satu umbi hutan yang tumbuh baik dibawah tegakan dengan intensitas cahaya yang rendah atau tumbuh dibawah naungan yang tinggi. Metode tumpangsari Porang Amorphophalus oncophyllus dibawah tegakan kebun karet belum produksi dapat dilakukan pada gawangannya. 7PENDAHULUAN Latar Belakang Tingginya nilai ekspor Indonesia dalam komoditi karet berbanding lurus dengan luasnya perkebunan karet di Indonesia. Berdasarkan data dari Ditjenbun Deptan meyebutkan bahwa luas perkebunan karet di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 3,4 juta ha, dari nilai tersebut yang berperan penting dalam menunjang nilai ekspor adalah perkebunan milik rakyat yang mencapai 85 % dari total semuanya. Hal ini mengindikasikan bahwa betapa banyaknya masyarakat yang menggantungkan hidupnya dengan membudidayakan tanaman keras ini. Peningkatan jumlah perkebunan karet serta peremajaan karet pada saat ini masih marak dilakukan. Banyak kendala yang dihadapi oleh para perkebun khususnya perkebun rakyat dalam melakukan penanaman ataupun peremajaan kebunn karet, salah satu kendala yang dihadapi adalah mahalnya biaya yang dibutuhkan untuk pemeliharaan perkebunan mulai dari penanaman bibit sampai menuju masa produksi. Dibutuhkan suatu inovasi yang dapat membantu para perkebun untuk meringankan beban yang ditanggung. Salah satu solusi yang di ajukan adalah optimalisasi lahan yang berada dibawah tegakan perkebunan karet yang belum produksi. Optimalisasi lahan pertanian adalah usaha meningktakan pemanfaatn sumberdaya lahan menjadi lahan usaha tani yang lebih produktif melalui perbaikan aspek teknis bentang alam perbaikan fisik dan kimiawi tanah serta fasilitas penanganan faktor pembatas lainnya dalam menunjang peningkatan areal lahan atau intensitas pertanaman Dirjen Pengelolaan Lahan dan Air 2007. Optimalisasi lahan di perkebuan karet belum produksi dapat dilakukan dengan melihat besarnya potensi lahan dibawah tegakan kebun karet yang tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Salah satu program optimalisasi lahannya adalah melakuakn sistem tumpangsari. Tumpangsari adalah penanaman dua atau lebih dari satu jenis tanaman, baik tanaman semusim dengan tanaman semusim atau tanaman tahunan dengan tanaman semusim didalamm suatu bidang lahan Pusat Data dan Informasi Pertanian 8Peningkatan kesejahteraan petani atau perkebun dengan mencari solulsi yang tepat harus dilakukan . Tumpangsari yang tepat dengan kondisi naungan yang cukup tinggi dapat dilakukan dengan mencari tanaman minor yang memiliki nilai jual dan dapat tumbuh baik dibawah intensitas cahaya yang rendah atau dibawah naungan tajuk yang tinggi. Tujuan 1. Memanfaatkan lahan di bawah tegakan perkebuanan karet belum produksi 2. Penanaman tumbuhan toleran dibawah tegakan perkebunan karet belum produksi 3. Meningkatkan kesejahteraan petani atau perkebun Manfaat 1. Membantu perkebun dalam biaya pemeliharaan kebun karet sebelum masa produksi 2. Adanya pekerjaan baru yang diharapkan dapat membantu perekonomian perkebun 3. Termanfaatkannya lahan yang berada di bawah tegakan perkebunan karet GAGASAN Kebun Karet Perkebunan karet memberikan peranan penting bagi perekonomian nasional, yaitu sebagai sumber devisa, sumber bahan baku industri, sumber pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta sebagai pengembangan pusat-pusat pertumbuhan perekonomian di daerah dan sekaligus berperan dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Perkebunan karet di Indonesia sangat begitu luas, dan yang paling mendominasi adalah perkebunan milik masyarakat, yakni 85% dari luasan keseluruhan perkebunan karet di Indonesia. Berdasarkan sumber dari Ditjenbun Deptan menyebutkan bahwa luas perkebunan karet di Indonesia pada tahun 2011 sebanyak ha, dan luasan perkebunan rakyat sebesar ha dan selebihnya merupakan luas perkebuan milik negara dan perusahaan swasta. 9derajat keasaman tanah berkisar antara 3-8, tidak terdapat batu-batu dan lapisan cadas, air dan drainase cukup, tekstur tanah remah serta porous dan dapat menahan air, struktur terdiri dari 35% liat dan 30% pasir, permukaan air tanah <100 cm Anwar 2001. Porang Amorphophalus oncophyllus Hutan Indonesia memiliki kekayaan hayati yang tiada habisnya untuk dimanfaatkan, diantaranya terdapat umbi hutan yang dapat dijadikan sebagai alternatif bahan pangan. Umbi hutan tersebut dinamakan Porang Amorphophalus oncophyllus yang masih terbatas pemanfaatannya pada daerah-daerah tertentu. Beberapa daerah menyebutnya dengan iles-iles atau seweg. Salah satu sifat khas tanaman Porang adalah mempunyai toleransi yang tinggi terhadap lingkungan yang ternaungi, sehingga tanaman ini tumbuh baik pada kawasan hutan dan tumbuh disemua jenis tanah dengan kondisi gembur dan tidak tergenang Hidayat et al 2005. Tanaman Porang merupakan tanaman asli dari daerah tropis yang termasuk dalam suku Arecaceae yang memberikan hasil utama berupa umbi dan dapat dijadikan bahan makanan, industri serta obat-obatan. Umbi Porang mengandung zat glukomanan atau asam oksalat yang lebih banyak dibandingkan dengan jenis iles-iles lainnya Hidayat et Porang Amorphophalus oncophyllus dapat dijadikan salah satu alrenatif bahan pangan karena memilki kandungan gizi yang cukup tinggi,yaitu kandungan pati sebesar 76,5%, protein 9,20%, dan kandungan serat 25%. Porang memiliki kandungan lemak sebesar 0,20% Syaefulloh 1990. Porang merupakan umbi yang belum terlalu populer dibandingkan dengan umbi-umbi yang lain. Jika sudah mengenal maka akan sangat tertarik dengan nilai ekonominya yang sangat tinggi. Dengan modal sekitar Rp. ha selama tiga tahun akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. /ha/tahun. Potensi Porang dengan nilai ekonomis yang tinggi akan sangat membantu dalam meningkatkan taraf hidup masyrakat Indonesia Hidayat et Salah satu manfaat umbi porang adalah banyak mengandung karbohidrat dan dapat digunakan untuk terapi diet yang murah bagi penderita diabetes mellitus karena dapat menekan peningkatan kadar gula darah. Umbi juga mengandung beberapa zat seperti asam betulinat, β-sitosterol, stigmasterol, lupeol. Dan lainnya yang kemungkinan berhubungan dengan penggunaan hancuran umbi porang sebagai obat dibeberapa tempat seperti Filipina dan India Sakai 1993. Gagasan Lama 10produktivitas perkebunan karet milik rakyat disebabkan budidaya yang diterapkan belum optimal, seperti pemakaian bibit cabutan dari perkecambahan liar, rendahnya pemeliharaan, penyiangan dan pemupukan pada saat masa tunggu ataupun selama masa produksi. Banyak solusi yang telah dilakukan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan karet rakyat, diantaranya dengan melakukan perbaikan bibit unggul, pembudidayaan optimal, serta banyak kendala yang dihadapi oleh perkebun, khususnya perkebun masyarakat dalam menerapkan sistem budidaya optimal yang dianjurkan, kendala paling besar yang dihadapi adalah masalah permodalan. Pembudidayaan optimal dengan biaya seadanya harus dilakukan untuk meningkatkan produktivitas lahan perkebunan karet, oleh karena itu dibutuhkan suatu solusi tepat yang dapat membantu perkebun, terutama perkebun masyarakat. Salah satu solusi yang paling efektif yang harus diterapkan adalah “Tumpangsari”, metode ini dapat dilakukan pada perkebunan karet yang belum produksi, solusi yang di usulkan oleh metode ini adalah pengotimalan lahan yang ada dibawah tegakan kebun karet yang belum produksi. Sehingga biaya pemeliharaan dapat tertutupi oleh hasil dari sistem tumpangsari serta menambah pendapatan petani. Metode tumpangsari sendiri telah banyak dilakukan dibawah tegakan perkebunan karet, baik karet yang masih berumur 1-3 tahun ataupun karet yang sudah produksi, seperti tumpangsari antara karet dengan padi gogo, karet dengan kedelai, karet dengan talas, karet dengan jagung, karet dengan ubi jalar. Metode tumpangsari dibawah tegakan karet banyak memiliki kendala, salah satu kendala yang paling penting adalah rendahnya intensitas cahaya yang diperoleh oleh tanaman minor yang ada dibawah tegakan yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman minor rendah dan mangakibatkan hasil yang diperoleh tidak sesuai. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadapap komoditas yang peka terhadap cahaya menyebutkan yakni naungan 50% pada genotipe peka menyebabkan jumlah malai atau gabah kecil serta persentase gabah hampa yang tinggi, sehingga produksi biji rendah Sopandi et al 2003. Intensitas cahaya rendah pada saat pembungaan padi dapat menurunkan karbohidrat yang terbentuk, sehingga menyebkan meningkatnya gabah hampa Chaturvedi at al 1997. Wibawa 1994 menyebutkan bahwa hasil panen padi gogo yang ditanam dibawah tegakan karet berumur 3 tahun menghasilkan gabah kering 2,0 ton/ha, sedangkan pada karet umur 1 tahun menghasilkan gabah kering 3,0 ton/ha. Hal ini menunjukkan bahwa padi gogo senang cahaya. Intensitas cahaya yang rendah menurunkan hasil kedelai Asadi at al 1997, jagung Andri et al 1993, padi gogo Supriyono at al 2000, ubi jalar Nur Hayati at al 1985 dan talas Caiger, 1986; Wirawati at al 2000. 11produksi, rendahnya berat per 50 biji dan Kendal lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kacang kedelai yang dihasilkan masih belum sesuai dengan yang diharapkan dan masih perlunya penelitian yang lebih lanjut mengenai pembuatan farietas baru yang toleran terhadap cahaya dan tidak mengundang banyak hama penyakit. Gagasan Baru Optimalisasi lahan dibawah tegakan karet belum produksi harus tetap dilakukan dengan mencari tumbuhan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi yang dapat tumbuh dibawah naungan atau toleran dengan intensitas cahaya yang rendah, dan tidak memerlukan pemeliharaan yang ekstra. Gagasan baru yang diajukan dalam proposal ini adalah optimalisasi lahan perkebunan karet belum produksi dengan melakukan penanaman tumbuhan Porang Amorphophalus oncophyllus atau tumpangsari karet dengan Porang. Mutiarasani 2008 menyebutkan bahwa Porang bisa tumbuh di tempat lembab dan terlindungi dari sinar matahari. Daerah dataran rendah sampai ketinggian 700 m di atas permukaan laut, merupakan daerah yang bisa memberikan kehangatan optimal. Tanaman ini membutuhkan suhu rata-rata harian 25-35⁰C. Di Jawa Timur, Hidayat et al 2005 menyatakan bahwa curah hujan rata-rata tahunan yang dibutuhkan antara 1000 mm – 1500 mm. Tanaman ini cocok pada tanah yang gembur dan tidak tergenang air dalam berbagai jenis tanah yang mengandung pH 6-7. Naungan yang ideal bagi porang minimal memiliki kerapatan 40% dimana semakin rapat naungan maka pertumbuhan porang semakin baik Terdapat dua mekanisme adaptasi tanaman terhadap cekaman intensitas cahaya rendah yaitu mekanisme penghindaran dan mekanisme toleransi. Mekanisme penghindaran dilakukan melalui peningkatan luas daun, sedangkan mekanisme toleransi dengan melakukan penurunan laju respirasi Levin, 1980; Fitter dan Hay, 1981; Hale dan Orcutt, 1987. Porang merupakan tumbuhan yang memiliki mekanisme toleransi terhadap naungan yang tinggi sehingga tumbuhan ini dapat tumbuh baik di hutan, dan diharapkan dengan kondisi intensitas cahaya yang tidak jauh berbeda dengan hutan, tanaman ini bisa ditanam di bawah tegakan perkebunan karet sehingga lahan yang berada dibawah tegakan karet dapat termanfaatkan seoptimal mungkin. Pratiwi 2010 meyebutkan bahwa pertumbuhan porang yang paling baik dibawah tegakan hutan Sengon adalah dengan kisaran intensitas cahaya sebesar 30% dibandingkan intensitas cahaya 80%. Hal ini sesuai dengan gagasan yang diharapkan, yakni pemanfaatan lahan dibawah tegakan perkebunan karet belum produksi yang memiliki intensitas cahaya yang tidak terlalu tunggi. 12Keterangan Pohon Karet Tumbuhan Porang Gambar 1. Simulasi Penanaman Tumpangsari Porang dengan Karet. Porang memiliki bubil atau biasa disebut katak sebagai alat perkembangbiakan. Perbanyakan tanaman biasanya dilakukan dengan penanaman umbi, irisan mata tunas, ataupun kultur jaringan. Penanaman dengan menggunakan mata tunas merupakan cara yang paling efisien, jika ditanam dari umbinya memerlukan waktu 4-5 bulan setelah tanam dorman untuk dipanen. Sedangkan bila ditanam memalui irisan mata tunas, porang dapat dipanen pada umur 9-20 bulan. Umbi ditanam pada tanah yang tidak terlalu padat, dengan lubang tanam berkedalaman 10-15 cm yang telah didasari pupuk kandang Jansen et al 1996. Metode penanaman yang dipakai adalah dengan memakai mata tunas suapaya perkembangbiakan cepat terjadi. Semoga metode tumpang sari ini dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani, dan pengembangan metode ini dapat didukung oleh Departemen Pertanian bekerjasama dengan Departemen Kehutanan. KESIMPULAN 13DAFTAR PUSTAKA Luas Areal dan Produksi Perkebunan Seluruh Indonesia Menurut Pengusahaan. // Februari 2011} Anwar, C. 2001. Manajemen dan Teknologi Budidaya Karet. Pusat Penelitian Karet. Medan Dirjen Pengelolaan Lahan dan Pedoman Teknis Optimalisasi Lahan. Jakarta Direktoral Jenderal Perkebunan. 2005. Pedoman Budidaya yang Baik Untuk Tanaman Karet Good Agriculture Practice for Rubber. Departemen Pertanian, Jakarta Pratiwi, E. 2010. Pengaruh Pupuk Organik dan Intensitas Naungan Terhadap pertumbuhan Porang Amorphophalus oncophyllus [Skripsi]. Departemen Silvikultur. Institut pertanian bogor. Hidayat et al. 2005. Budidaya Porang di Dalam Kawasan Hutan. KPH Saradan, Perum Perhutani Madiun. Madiun Jansen PCM, Wilk CVD, dan Hetterscheid WLA. 1996. Amorphophallus sp, in PORSEA 9 Plant Yields Non Seed Carbohydrate. M. Flach and F, Rumawas eds. Bogor. Maisyah. Daya Hasil Kedelai Toleran Naungan Di Bawah Tegakan Karet Di Kebun Karet Cilangkap Sukabuni [Skripsi]. Departemen Agronomi dan Holtikulutura. Institut Pertanian Bogor. Budidaya porang. http.// {11 Februari 2011} Pusat Data dan Informasi Panduan Pengumpulan Data Perkebunan Rakyat. Sakai WS. 1993. Aroid Rood Crops Alocasia Cyrtosperma dan Amophophallus. Di dalam HT Chan, Jr ed. Handbook of Tropical plants. Marcel Dekker. New York dan Bassel 14Syaefulloh S. 1990. Studi Karakteristik Glukomanan Dari Sumber “Indegenous” iles-iles Amorphophalus oncophyllus Dengan Variasi Proses Pengeringan dan Basis Perendaman [Tesis]. Program Studi Teknologi Pasca Panen. Institut Pertanian Bogor. Wibawa, G. 1994. Pola Tanam Padi Gogo, jagung dan Tanaman Lainnya Sebagai Tanaman Sela Karet Muda. Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Pertanian. Jambi DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Nama Ali Sarton Tempat, tanggal lahir Sibuhuan, 17 April 1989 Alamat rumah Sibuhuan, Kec Barumun, Kab Padang Lawas SUMUT Email alisarton 2. Nama Kodrat Tempat, tanggal lahir Palembang, 13 Maret 1991 Alamat rumah Desa Byuku, Kec Betung, Kab Banyuasin SUMSEL Email kodrat_ipb 3. Nama Solekhudin Tempat, tanggal lahir Tegal, 30 Mei 1990 Alamat rumah Desa Tugu Waru, Kec Slawi, Kab Tegal Email soleh_lekhu DAFTAR RIWAYAT HIDUP DOSEN PEMBIMBING Nama Prof. Dr. Ir. Fauzi Febrianto, MS NIP 19630209 198903 1 002 Jabatan Wakil Dekan Fakultas Kehutanan IPB Fakultas/ Program Studi Kehutanan/ Hasil Hutan Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor Bidang Keahlian BIOKOMPOSIT Mengetahui,Dosen Pembimbing
Budidaya Porang Merupakan Salah Satu Ide Bisnis yang Menguntungkan Saat Ini. Laris Manis di Negara Lain, Ekspor Porang Bisa Bernilai Ratusan Juta! Belakangan ini, tanaman porang menjadi primadona di kalangan petani dan eksportir. Porang atau iles-iles merupakn jenis umbi-umbian yang mudah tumbuh di iklim tropis Indonesia serta bernilai cukup tinggi. Diketahui, permintaan akan umbi porang datang dari berbagai negara. Mulai dari Jepang, Taiwan, Korea, China, hingga beberapa negara di Eropa. Ekspor porang pada tahun 2020 menurut catatan Kementan, mencapai nilai 801 Miliar Rupiah. Sedangkan pada tahun sebelumnya, angkanya mencapai 644 Miliar Rupiah. Sebagai tanaman hutan, porang mudah untuk dibudidayakan. Yuk, simak cara budidaya porang agar cepat panen berikut ini! Cara Budidaya Porang Pemula, Yuk Belajar dari Nol! Potensi Budidaya Porang Porang merupakan umbi-umbian yang kini sedang naik daun di kalangan petani. Pasalnya, umbi ini mudah ditanam, mudah tumbuh di iklim tropis Indonesia, serta memiliki harga yang cukup tinggi. Porang memiliki 200 jenis varian. Namun hanya ada tiga jenis yang memiliki nilai ekonomi tinggi yakni Amorphophallus Konjac, Amorphophallus Paeoniifolius suweg, dan Amorphophallus muelleri porang atau iles-iles. Popularitas porang berawal dari zaman penjajahan Jepang. Porang merupakan tanaman hutan yang banyak dikonsumsi oleh tentara Jepang sebagai logistik ketika perang. Umbi ini memiliki kandungan senyawa glukomanan yang tinggi. Senyawa inilah yang menjadikan porang bernilai ekonomi tinggi. Pasalnya, glukomanan memiliki segudang manfaat kesehatan dan diinginkan oleh banyak negara. Cara Budidaya Tanaman Porang Tanaman porang yang sejatinya merupakan tanaman hutan, mudah untuk tumbuh di Indonesia. Menurut Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor IPB, Prof Dr Edi Santosa tanaman porang jika di hutan saja dapat tumbuh dengan baik, apalagi jika dibudidayakan dengan perhatian dan perawatan yang baik. Tanaman ini diketahui dapat tumbuh di bawah naungan, maupun di lahan terbuka. Bertumbuhnya pun memang tergolong mudah. Akan tetapi ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya porang. Pengolahan Tanah Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kondisi lahan. Untuk menanam porang dengan kualitas baik, Sedulur membutuhkan tanah yang gembur dengan pH tanah yang berkisar antara 6-7. Selain itu, Sedulur juga perlu memperhatikan tingkat kekerasan tanah. Porang yang ditanam di tanah keras akan cenderung tumbuh memanjang karena terhimpit tanah yang keras. Sedangkan di tanah yang berongga dan empuk, hasil porang akan berbentuk membulat besar. Baca Juga 11 Cara Jitu Budidaya Tanaman Obat di Rumah Kondisi Lingkungan Setelah Sedulur mengetahui tanah yang tepat untuk menanam umbi ini, kini Sedulur perlu memahami kondisi lingkungan yang sesuai. Untuk mendapatkan hasil porang yang maksimal, Sedulur perlu menanam porang di bawah naungan. Tingkat kerapatan naungan minimal adalah 40%. Meski begitu, cara menanam tumpang sari tidak dianjurkan dalam budidaya porang. Iklim dan suhu pun perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil panen porang yang terbaik. Tanaman porang akan tumbuh maksimal jika berada di ketinggian 100-600 mdpl meski tanaman ini dapat tumbuh dari ketinggian 0-700 mdpl. Jarak Penanaman Walaupun porang merupakan tanaman yang bisa tumbuh di bawah naungan dan berdekatan dengan tanaman lain, Sedulur perlu memberi jarak tanam yang tepat agar porang dapat tumbuh maksimal. Sebaiknya porang ditanam dengan jarak 1 meter antara satu dan lainnya. Selain mempertimbangkan jarak antar tanaman, Sedulur juga perlu memperhatikan kedalamannya saat menanam. Bibit porang sebaiknya ditanam dengan kedalaman 10-15cm di bawah tanah. Jika ditanam terlalu dalam, porang berisiko akan memiliki sekat-sekat pada umbinya dan berbentuk memanjang seperti singkong. Metode Pembibitan Untuk menanam porang, proses pembibitan sangatlah penting. Setidaknya terdapat 3 metode pembibitan porang yang kerap digunakan. Pertama, pembibitan dari katak. Katak adalah bintil berwarna coklat kehitaman yang tumbuh pada tangkai atau pangkal dari tanaman porang. Katak akan dikumpulkan pada masa panen dan ditanam saat memasuki musim penghujan. Metode kedua adalah dengan cara pembibitan dari biji atau buah. Dalam kurun waktu 4 tahun, tanaman porang akan menghasilkan bunga yang kemudian menjadi buah atau biji. Setidaknya akan ada 250 biji yang muncul dari satu tongkol buah. Namun untuk menanamnya, Sedulur perlu melakukan penyemaian terlebih dahulu. Metode ketiga adalah pembibitan dari umbi. Biasanya, umbi yang tumbuh terlalu kecil karena jarak tanam terlalu sempit, akan disimpan untuk dijadikan bibit di kemudian hari. Porang yang memiliki ukuran besar juga bisa dijadikan sebagai bibit dengan cara dibelah-belah sesuai ukuran dan ditanam di lahan yang sudah disiapkan. Hama dan Penyakit Bukan hanya menumbuhkan, Sedulur juga perlu waspada akan potensi hama dan penyakit pada tanaman porang. Terdapat beberapa hama yang kerap menyerang tanaman porang, yakni belalang, nematoda, ulat umbi araechenes, dan ulat orketti. Sedangkan untuk penyakit yang umum terjadi adalah busuk batang semu dan jamur. Untuk mengatasi hama ini, Sedulur dapat menggunakan Basudin dan Thiodan. Sedangkan untuk mengatasi jamur, Sedulur dapat menggunakan fungisida. Cara Budidaya Porang di Polybag Sedulur yang tidak memiliki lahan luas pun tetap bisa menanam porang dengan menggunakan polybag. Biasanya, penanaman porang dalam polybag dilakukan untuk pembibitan karena bibit yang berukuran kecil tidak akan tumbuh maksimal jika ditanam di lahan luas. Akan tetapi menanam porang di polybag saja pun juga dapat dilakukan. Sedulur tinggal menyiapkan media tanah yang dicampur dengan pupuk kompos atau kandang dengan perbandingan 7030. Cara penanamannya pun kurang lebih sama seperti biasa. Sedangkan untuk penyiraman, dapat dilakukan sekali sehari saja karena Sedulur perlu menjaga agar tak terlalu lembap. Jika tanaman porang terlalu lembap maka berpotensi terjadi pembusukan. Budidaya Porang Menggunakan Mulsa Selain menggunakan polybag, Sedulur juga bisa menggunakan mulsa untuk budidaya porang. Cara penanamannya sama dengan biasa, hanya saja Sedulur perlu mulsa plastik yang digunakan untuk menutupi tanah. Penggunaan mulsa ini juga dapat menghambat pertumbuhan gulma dan menahan kelembapan tanah. Setelah memahami cara budidaya dan tanam porang di atas, bagaimana menurut Sedulur? Apakah bisnis ini cukup menjanjikan? Bisnis tani dan budidaya memang jadi salah satu peluang besar meski membutuhkan effort yang juga cukup besar. Selain itu, terdapat syarat lainnya untuk dapat menjalani bisnis ini. Sedulur perlu memiliki lahan dan modal yang cukup besar untuk melakukan penanaman porang mengingat bibit porang cukup mahal. Bagi Sedulur yang minim modal atau tidak memiliki lahan, bisa mencoba bisnis minim modal dengan menjadi Super Agen. Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa mendapatkan penghasilan jutaan per bulannya dengan jam kerja yang fleksibel. Tertarik untuk menambah penghasilan dengan jam kerja yang fleksibel? Gabung menjadi Super Agen yuk, Sedulur! Cari tahu caranya di sini!
budidaya porang di bogor